![]() |
PROVINSI JAWA TIMUR |
TAMAN
NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU
![]() |
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru |
![]() |
Ketika Pagi Hari Di Pegunungan Bromo |
Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru adalah taman nasional di Jawa Timur, Indonesia,
yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang,
Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo. Taman ini ditetapkan sejak tahun
1982 dengan luas wilayahnya sekitar 50.276,3 ha
Taman
nasional ini adalah salah satu tujuan wisata utama di Jawa Timur. Dengan adanya
penerbangan langsung Malang-Jakarta dan Malang-Denpasar diharapkan jumlah
kunjungan wisatawan asing maupun domestik akan semakin meningkat. Selain Gunung
Bromo yang merupakan daya tarik utama, Gunung Semeru yang merupakan gunung
tertinggi di Pulau Jawa menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki. Meski
demikian untuk sampai ke puncak Semeru tidaklah semudah mendaki Gunung Bromo
dan para pendaki diharuskan mendapat izin dari kantor pengelola taman nasional
yang berada di Malang.
![]() |
Ranu Kumbolo |
![]() |
Ranu Regolo |
Penggemar
hiking disarankan untuk mengambil rute dari Malang karena bisa menikmati
keindahan lautan pasir lebih panjang. Start point dapat dimulai dari Ngadas
yang merupakan desa terakhir yang berada di dalam kawasan taman nasional serta
tempat untuk melengkapi perbekalan terutama persediaan air karena setelah ini
tidak akan dijumpai sumber air.
Flora
Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki tipe ekosistem sub-montana, montana dan
sub-alphin dengan pohon-pohon yang besar dan berusia ratusan tahun antara lain
cemara gunung, jamuju, edelweis, berbagai jenis anggrek dan rumput langka.
Fauna
Satwa langka
dan dilindungi yang terdapat di taman nasional ini antara lain luwak
(Paradoxurus hermaphroditus), rusa (Rusa timorensis ), kera ekor panjang
(Macaca fascicularis), kijang (Muntiacus muntjak), ayam hutan merah (Gallus
gallus), macan tutul (Panthera pardus melas), ajag (Cuon alpinus javanicus);
dan berbagai jenis burung seperti alap-alap burung (Accipiter virgatus),
rangkong (Buceros rhinoceros silvestris), elang ular bido (Spilornis cheela
bido), srigunting hitam (Dicrurus macrocercus), elang bondol (Haliastur indus),
dan belibis yang hidup di Ranu Pani, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo.
GUNUNG BROMO
![]() |
Gunung Bromo |
Gunung Bromo
(dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan
gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa
Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena
statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.
Bromo
mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat
wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang.
Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera
atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo
mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ±
600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan
jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
Bagi penduduk
Bromo, suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci.
Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo.
Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo
utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah
malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan
Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
GUNUNG SEMERU
![]() |
Gunung Semeru |
Gunung Semeru
atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya
Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Kawah di puncak Gunung Semeru
dikenal dengan nama Jonggring Saloko.
Semeru mempunyai
kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan
Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Posisi gunung
ini terletak di antara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang,
dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT.
Pada tahun
1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M
hingga akhir November 1973. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah
menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan
Candipuro di Lumajang.
Gunung ini
masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Taman Nasional ini
terdiri dari pegunungan dan lembah seluas 50.273,3 Hektar. Terdapat beberapa
gunung di dalam Kaldera Gn.Tengger antara lain; Gn.Bromo (2.392m) Gn. Batok
(2.470m) Gn.Kursi (2,581m) Gn.Watangan (2.662m) Gn.Widodaren (2.650m). Terdapat
empat buah danau (ranu): Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo dan Ranu
Darungan.
Flora yang
berada di wilayah Gunung Semeru beraneka ragam jenisnya tetapi banyak didominir
oleh pohon cemara, akasia, pinus, dan jenis Jamuju. Sedangkan untuk tumbuhan
bawah didominir oleh Kirinyuh, alang-alang, tembelekan, harendong dan Edelwiss
putih, Edelwiss yang banyak terdapat di lereng-lereng menuju puncak Semeru. Dan
juga ditemukan beberapa jenis anggrek endemik yang hidup di sekitar Semeru
Selatan.
Banyak fauna
yang menghuni gunung Semeru antara lain : macan kumbang, budeng, luwak, kijang,
kancil, dll. Sedangkan di Ranu Kumbolo terdapat belibis yang masih hidup liar.
AIR TERJUN
MADAKARIPURA
![]() |
Air Terjun Madakaripura |
Air terjun
Madakaripura adalah suatu air terjun yang terletak di Kecamatan Lumbang,
Probolinggo. Air terjun ini adalah salah satu air terjun di kawasan Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru. Air terjun Madakaripura berbentuk ceruk yang
dikelilingi bukit-bukit yang meneteskan air pada seluruh bidang tebingnya
seperti layaknya sedang hujan, 3 di antaranya bahkan mengucur deras membentuk
air terjun lagi.
Air terjun
ini diberi nama dari Madakaripura, tanah perdikan milik mahapatih Gajah Mada
dari kerajaan Majapahit
PANTAI
BALEKAMBANG
![]() |
Pantai Balekambang |
Pantai
Balekambang adalah sebuah pantai di pesisir selatan provinsi Jawa Timur yang
terletak di Kabupaten Malang, kurang lebih 30 kilometer sebelah selatan kota
kepanjen, atau 45 kilometer sebelah selatan Kota Malang. Balekambang merupakan
salah satu objek wisata pantai di kabupaten malang yang sudah memiliki akses
jalan, selain pantai Ngliyep dan pantai sekaligus kampung nelayan sendang biru.
Balekambang mempunyai garis pantai sepanjang hampir 2 kilometer, dan terdiri
dari pasir yang berwarna putih dan coklat terang.
Seperti
halnya pantai pesisir selatan pulau jawa, balekambang memiliki arus laut yang
deras serta ombak yg cukup besar, kurangnya fasilitas umum, termasuk akses
jalan yang beraspal namun rusak di beberapa tempat, tidak adanya aliran listrik
dan air bersih, membuat pantai ini tidak begitu mendapat banyak kunjungan
secara rutin.
![]() |
Pura di Pantai Balekambang |
Balekambang
mendapatkan kunjungan cukup banyak disaat liburan sekolah serta perayaan atau
hari besar agama hindu, karena disini terletak sebuah pura yang terletak di
sebuah pulau batu kecil, sekitar 100 meter dari bibir pantai
PULAU SEMPU
![]() |
Keindahan Pulau Sempu |
Pulau Sempu
mrupakan cagar alam yang dilingdungi oleh Pemerintah, Pulau ini terletak di
wilayah Kabupaten Malang, pesona pulau ini sangat indah, dengan panorama laut
yang mempesona dan berpasir putih, airnya berwaina biru bening sehingga
pemandangan bawah laut bisa dilihat dengan mata telanjang, ditambah lagi dengan
pemadangan alam yang masih asri dan berbukit bukit.
![]() |
Air Laut Yang Jernih di Pulau Sempu |
Untuk
mencapai lokasi pulau ini, dari Kota Malang menuju Kecamatan Sumbermanjing
Wetan, Kabupaten Malang tepatnya diWana Wisata Pantai Sendang Biru, sekitar 70
km, dan harus menyeberang menggunakan perahu motor sewa dengan tarip
Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) PP rombongan maksimal 10 orang, Pulau yang
tak berpenduduk ini dihuni oleh .satwa antara lain, burung elang, burung
rangkok badak, elang laut dan berbagai jenis burung lainnya, terdapat pula
binatang kijang, babi hutan, ular dll.
Risqi Nor
Cahyo pengunjung asal Surabaya, "mengatakan Pulau Sempu merupakan cagar
alam yang masih perawan yang memiliki panorama indah dengan laut berpasir putih
dan bukit-bukit serta hutannya yang masih alami, tahun depan saya dan rombongan
akan datang ke pulau ini lagi. "
Sebelum
menuju Pulau ini, pengunjung diwajibkan lapor di pos penjaga dan mentaati
peraturan yang melarang pengunjung merusak cagar alam, membuang sampah
sembarangan juga disarankan untuk berhati-hati dijalan dikhawatirkan bisa
tersesat karna jalan yang berkelot-kelot
dan bercabang-cabang.
PATUNG
MONUMEN JALESVEVA JAYAMAHE (MONJAYA)
![]() |
Patung Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya) |
Patung
Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya) adalah , menggambarkan seorang Perwira
menengah TNI Angkatan Laut, lengkap
dengan pakaian militer dan atribut kebesaran ,
nampak gagah berani menatap dengan mata tajam ke arah laut luas, penuh tanggung jawab , dan siap menjaga
kedaulatan laut di wilayah NKRI.
Patung ini
juga dapat digunakan sebagai Mercusuar
bagi kapal – kapal dagang, kapal penumpang yang lalu lalang melintas
disekitarnya , dan menggambarkan Tetenger yaitu tongkat estafet dari generasi
baru ke generasi berikutnya.
SURGA PENYU
DI PANTAI NGAGELAN
![]() |
Pantai Ngagelan |
![]() |
Pelepasan Tukik di Pantai Ngagelan |
Hujan mulai
turun di sepanjang Alas Purwo, ketika kami memasuki kawasan pantai Ngagelan. Di
rumah yang disediakan oleh pengelola Taman Nasional Alas Purwo, tampak
wisatawan dari Jerman asik mengamati poster WWF Indonesia bertuliskan
”Selamatkan Penyu”. Gubuk kayu ini bukanlah penginapan, melainkan pusat
informasi dan penangkaran Penyu.
Ngagelan
terletak 7 km ke arah barat dari pantai Trianggulasi. Warga sekitar alas Purwo
lebih suka menyebutnya Pantai Marengan. Jarak tempuh dari pos Rowo bendu
sekitar 30 menit, jalan yang ditempuh cukup eksotis, karena disebelah kanan dan
kiri terdapat pepohonan tinggi yang subur.
Topografi
wilayahnya tidak jauh berbeda dengan pantai lain yang membentang sepanjang
bibir pantai selatan alas purwo. Menariknya adalah, pada bulan Mei dan Juni,
pantai ini kerap dikunjungi oleh penyu-penyu dari Samudra Hindia (laut selatan)
yang ingin menetas. Seolah tanpa dikomando, ratusan penyu ini mendarat di bibir
pantai dan menetaskan telurnya.
Hamparan
pasir yang bersih dengan kombinasi hutan mangrove dan hutan tropis membuat
penyu-penyu ini merasa nyaman untuk menetaskan telurnya. Paidi, petugas
penangkaran penyu mengatakan, pada bulan April, Mei dan Juni, ketika angin
pasat dari timur membawa udara hangat ke pesisir pulau Jawa, penyu – penyu dari
laut selatan mendarat di bibir pantai. Siklus cuaca ini menjadi salah satu
faktor penyu untuk melakukan persalinan.
Persalinan
Penyu di pantai Ngagelan menjadi daya tarik wisata bahari. Setiap malam, ada
sekitar 30 penyu yang melakukan persalinan. Meski bertelur pada malam hari,
namun penyu tersebut tidak akan mendarat bila di pantai tersebut dikunjungi
orang.
Itulah
sebabnya, bagi wisatawan yang hendak mengambil gambar, maka harus menunggu
hingga pukul 23.00, waktu inilah yang tepat karena air laut mulai sampai di
bibir pantai, dan penyu sudah bersiap pasir. Setelah melakukan persalinan di
pasir, penyu tersebut kembali ke laut. Selanjutnya, petugas Taman Nasional Alas
Purwo mengambil telur tersebut untuk ditetaskan secara semi alami.
Di pusat
penangkaran penyu (masih dalam komplek pantai Ngagelan) terdapat bak-bak
penetasan Setelah telur menetas, bayi penyu diberikan perawatan sampai berumur
5 bulan. Pasir di pantai Ngagelan sangat kondusif bagi proses bersalin empat
jenis penyu antara lain jenis penyu abu-abu (lupidochelys olivaceae), penyu
hijau (chelonian mydas), penyu sisik (eretmochelys imbricate) serta penyu
belimbing (darmochelys coreacea). Jenis –jenis tersebut adalah empat penyu dari
tujuh jenis penyu yang ada didunia.
CANDI PARI
DAN CANDI SUMUR
![]() |
Candi Sumur |
![]() |
Candi Pari |
Candi Pari
merupakan Candi yang terbuat dari bata merah, terletak di dusun Candi Pari,
Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, berdiri diatas tanah seluas 1.310 m 2
yang dikelilingi oleh pemukiman penduduk, Candi ini dibangun pada tahun 1293
saka atau 1371 Masehi pada Zaman kerajaan
Majapahit yang diperintah oleh Prabu Hayam Wuruk 1350-1389 Masehi.
Bersebelahan
dari Candi Pari, terdapat Candi Sumur yang berjarak sekitar 100 m, didirikan
pada masa yang sama, dengan bentuk bangunan lebih kecil dan sebagian
bangunannya telah rusak, Candi Sumur juga terbuat dari batu bata merah yang
pada umumnya sering dijumpai pada candi-candi lain yang ada di Jawa Timur.
Konon Candi
Pari dan Candi Sumur dibangun untuk mengenang peristiwa hilangnya pasangan
suami isti yakni, Jaka Pandelengan dan Nyai Loro Walang Angin karena tidak mau
tinggal bersama Raja yang sampai sekarang kedua Candi ini ditetapkan sebagai
cagai budaya oleh pemerintah.
Semin juru
kunci candi, mengatakan pengunjung yang datang ketempat ini dari sekolah dasar
menengah dan pelajar pramuka untuk mengenal keberadaan nenek moyangnya terutama
tentang budaya Jawa yang hingga kini hampir terlupakan oleh generasi sekarang,
ujarnya.
Sedangkan
pada hari-hari tertentu tempat ini banyak dikunjungi oleh peziarah dari
Mojokerto, Sidoarjo dan Surabaya untuk mengadakan ritual memohon berkah kepada
sang pencipta yang Maha Agung agar kehidupannya selalu dalam lingdungannya.
SENSASI AIR TERJUN COBAN DAN
COBAIN RAIS
Air Terjun Coban |
Satu lagi obyek wisata yang
menjadi andalan Kota Wisata Batu. Sensasi air terjun Coban Talun dan Coban Rais
yang tak hanya indah dilihat dari kejauhan. Wisata alam yang terletak di dusun
Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, ini juga lebih eksotis jika dilihat
beberapa jengkal dari lokasi jatuhnya air dengan ketinggian sekitar 75 meter
itu. Gemuruh suara benturan air dengan batu-batu cadas dibawahnya menambah
sensasi semburan air terjun yang terasa seakan mengguyur sekujur tubuh. Berada
di lokasi yang agak berjauhan dengan lokasi jatuhnya air pun akan tetap bisa
merasakan sensasi ini. Bedanya, suara gemuruh itu hanya terdengar agak lirih.
Sumber : http://disbudpar.jatimprov.go.id
http://id.wikipedia.org
No comments:
Post a Comment