Pages

Friday, March 22, 2013

OBJEK WISATA DI RIAU


PROVINSI RIAU
Provinsi RIau sebagai Pusat Kebudayaan Melayu, didukung dengan Kepariwisataan yang Berbasis Kerakyatan serta Berwawasan Lingkungan Masyarakat yang Agamis 


CANDI MUARA TAKUS


Candi ini merupakan salah-satu peninggalan sejarah yang sangat penting di bumi Lancang Kuning. Candi yang terletak d Kecamatan XIII Koto Kampar yang berjarak sekitar 118 Km dari Pekanbaru ini terbuat dari batu sungai, pasir dan batu bata. Candi ini dibangun antara abad ke 4, ke 7, ke 9. Sampai saat ini, belum ada satu orang pun pakar sejarah yang memastikan kapan sesungguhnya candi ini dibangun. Candi ini berukuran 7 x 7 meter. Komplek candi ini dikelilingi oleh tembok yang berukuran 74 x 74 meter, dan di luarnya terdapat tembok tanah yang berukuran 1,5 x 1,5 Km. Di dalam komplek, ditemui pula bangunan Candi Tua, Candi Bungsu, Mahligai Setupa, dan Palangka. Candi yang mirip dengan Candi Acoka di India ini, merupakan peninggalan sejarah silam yang membuktikan bahwa di daerah ini dulunya pernah berkembanga agama budha yang datangnya dari India. Selain itu, walaupun para pakar sejarah belum sepakat, akan tetapi sebagian mereka mengatakan bahwa candi ini merupakan sebuah bukti nyata kalau Kerajaan Sriwijaya pernah berpatak disini.


TAMAN NASIONAL BUKIT TIGA PULUH


Taman Nasional Bukit Tiga Puluh terletak dijalan lintas antara Provinsi Riau da Provinsi Jambi, sekitar 50 Km dari kota Rengat. Alamnya yang indah dan sejuk, membuat kita betah untuk menikmati pemandangan alam. Sebagai kawasan Konservasi hutan tropis basah seluas 94.698 hektar, Taman Nasional Tiga puluh berfungsi sebagai daerah cagar alam dan satwa serta daerah konservasi air.Taman ini kaya dengan aneka flora dan fauna langka. Cendawan Muka Rimau Salo dan Mapau, yang merupakan tanaman endemik yang cukup langka, dapat ditemukan dikawasan hutan ini. selain itu, dikawasan hutan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh ini, ditemukan pula 59 jenis fauna langka, antara ain: Gajah Sumatra, Harimau Sumatra, dan lain sebagainya. Dilokasi Taman Nasional sudah dibangun museum dan pusat pelatihan kebakaran hutan, dimuseum kita dapat melihat berbagai jenis flora dan fauna. Hutan Bukit Tigapuluh sangat ideal untuk berbagai kegiatan wisata, dan kegiatan olah raga petualangan yang menantang, seperti arung jeram, trekking dan sebagainya. Di kawasan taman ini, terdapat pula komunitas masyarakat Suku Talang Mamak ( salah - satu suku terasing dan terbelakang di riau) yang masih hidup secara tradisional, dan amat tergantung kepada hutan.


ISTANA SIAK


Kerajaan Siak Sri Indrapura merupakan sebuah kerajaan Melayu Islam terbesar di Riau. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada abad ke-16 sampai abad ke-20. Sejak awal berdirinya (1725) sudah 12 orang sultan yang memerintah. Salah satu peninggalan kerajaan ini yang masih berdiri dengan gagahnya adalah Istana Kerajaan. Istana yang dibangun oleh Sultan Assyaaidis Syarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin (1889-1908) ini bernama Assyiratul Hasyimiah. Kini, istana ini menjadi tempat penyimpanan benda-benda koleksi kerajaan, seperti kursi singgasana kerajaan yang bersepu emas, duplikat mahkota kerajaan, brangkas kerajaan, payng kerajaan, tombak kerajaan, dan komet (gramofon besar) sebagai barang yang langka, yang konon hanya ada dua buah di dunia ini. satu buah di sini, dan satu lagi terdapat di Jerman. Di samping itu, masih terdapat lagi benda-benda kuno lainnya. Di samping Istana Kerajaan ini, terdapat pula istana peraduan.


PANTAI PASIR PANJANG


Kawasan Pantai Pasir Panjang adalah Tanjung Medang, Teluk Rhu dan Tanjung Punak. Kawasan Pantai Pasir Panjang ini terdapat di Kecamatan Rupat Utara. Pasir di pantai ini berwarna putih dan bersih. Air lautnya yang jernih memungkinkan wisatawan untuk mandi, berjemur, berolahraga air di pantai ini. Pemandangan pulau-pulau yang berada disekitar pantai ini sangat menyenangkan, karena setiap pulau (Pulau Ketam, Pulau Mentete, Pulau Baru) di latarbelakangi oleh hutan pinus seperti ditanam rapi, padahal hutan ini tumbuh sendiri. Kawan Pantai Pasir Panjang ini berhadapan lansung dengan Kota Dumai, dan bisa dijangkau dengan menggunakan alat transportasi laut seperti motor boat.



Disamping itu Pulau Rupat juga didiami oleh suku terasing yang disebut Suku Akit yang mendapat perlindungan dari Pemerintah Daerah agar cara hidup dan tradisi mereka yang unik tetap dipertahankan. Karena belum banyak tersentuh oleh kemajuan. Kehidupan Suku Akit dalam habitatnya yang asli dengan gaya hidup yang masih tradisional merupakan sesuatu yang unik dan menjadi daya tarik wisata tersendiri di pulau ini.



GUA TUJUH SERANGKAI


Gua Tujuh Serangkai terdapat di Desa Kabun Kecamatan Tandun memiliki keunikan tersendiri, mengingat dalam kawasan yang memilik luas lebih kurang 10 Ha tidak hanya memiliki rangkaian gua yang saling berhubungan satu dengan lainnya yang terdiri dari 7 gua, disamping itu pada kawasan perkebunan serta kawasan Hutan Lindung Bukit Suligi. Menuju lokasi yang berjarak 100 Km dari Ibu Kota Provinsi Riau Pekanbaru, kita dapat menikmati keindahan alam yang berlatas perbukitan dan kerindangan pohon yang hijau dan sejuk.


Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau

No comments:

Post a Comment