PROVINSI RIAU |
CANDI MUARA
TAKUS
Candi ini merupakan
salah-satu peninggalan sejarah yang sangat penting di bumi Lancang Kuning.
Candi yang terletak d Kecamatan XIII Koto Kampar yang berjarak sekitar 118 Km
dari Pekanbaru ini terbuat dari batu sungai, pasir dan batu bata. Candi ini
dibangun antara abad ke 4, ke 7, ke 9. Sampai saat ini, belum ada satu orang
pun pakar sejarah yang memastikan kapan sesungguhnya candi ini dibangun. Candi
ini berukuran 7 x 7 meter. Komplek candi ini dikelilingi oleh tembok yang
berukuran 74 x 74 meter, dan di luarnya terdapat tembok tanah yang berukuran
1,5 x 1,5 Km. Di dalam komplek, ditemui pula bangunan Candi Tua, Candi Bungsu,
Mahligai Setupa, dan Palangka. Candi yang mirip dengan Candi Acoka di India
ini, merupakan peninggalan sejarah silam yang membuktikan bahwa di daerah ini
dulunya pernah berkembanga agama budha yang datangnya dari India. Selain itu,
walaupun para pakar sejarah belum sepakat, akan tetapi sebagian mereka
mengatakan bahwa candi ini merupakan sebuah bukti nyata kalau Kerajaan
Sriwijaya pernah berpatak disini.
TAMAN NASIONAL
BUKIT TIGA PULUH
Taman Nasional Bukit Tiga
Puluh terletak dijalan lintas antara Provinsi Riau da Provinsi Jambi, sekitar
50 Km dari kota Rengat. Alamnya yang indah dan sejuk, membuat kita betah untuk
menikmati pemandangan alam. Sebagai kawasan Konservasi hutan tropis basah
seluas 94.698 hektar, Taman Nasional Tiga puluh berfungsi sebagai daerah cagar
alam dan satwa serta daerah konservasi air.Taman ini kaya dengan aneka flora
dan fauna langka. Cendawan Muka Rimau Salo dan Mapau, yang merupakan tanaman
endemik yang cukup langka, dapat ditemukan dikawasan hutan ini. selain itu,
dikawasan hutan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh ini, ditemukan pula 59 jenis
fauna langka, antara ain: Gajah Sumatra, Harimau Sumatra, dan lain sebagainya.
Dilokasi Taman Nasional sudah dibangun museum dan pusat pelatihan kebakaran
hutan, dimuseum kita dapat melihat berbagai jenis flora dan fauna. Hutan Bukit
Tigapuluh sangat ideal untuk berbagai kegiatan wisata, dan kegiatan olah raga
petualangan yang menantang, seperti arung jeram, trekking dan sebagainya. Di
kawasan taman ini, terdapat pula komunitas masyarakat Suku Talang Mamak ( salah
- satu suku terasing dan terbelakang di riau) yang masih hidup secara
tradisional, dan amat tergantung kepada hutan.
ISTANA SIAK
Kerajaan Siak Sri Indrapura
merupakan sebuah kerajaan Melayu Islam terbesar di Riau. Kerajaan ini mencapai
puncak kejayaan pada abad ke-16 sampai abad ke-20. Sejak awal berdirinya (1725)
sudah 12 orang sultan yang memerintah. Salah satu peninggalan kerajaan ini yang
masih berdiri dengan gagahnya adalah Istana Kerajaan. Istana yang dibangun oleh
Sultan Assyaaidis Syarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin (1889-1908) ini bernama
Assyiratul Hasyimiah. Kini, istana ini menjadi tempat penyimpanan benda-benda
koleksi kerajaan, seperti kursi singgasana kerajaan yang bersepu emas, duplikat
mahkota kerajaan, brangkas kerajaan, payng kerajaan, tombak kerajaan, dan komet
(gramofon besar) sebagai barang yang langka, yang konon hanya ada dua buah di
dunia ini. satu buah di sini, dan satu lagi terdapat di Jerman. Di samping itu,
masih terdapat lagi benda-benda kuno lainnya. Di samping Istana Kerajaan ini,
terdapat pula istana peraduan.
PANTAI PASIR
PANJANG
Kawasan Pantai Pasir
Panjang adalah Tanjung Medang, Teluk Rhu dan Tanjung Punak. Kawasan Pantai
Pasir Panjang ini terdapat di Kecamatan Rupat Utara. Pasir di pantai ini
berwarna putih dan bersih. Air lautnya yang jernih memungkinkan wisatawan untuk
mandi, berjemur, berolahraga air di pantai ini. Pemandangan pulau-pulau yang
berada disekitar pantai ini sangat menyenangkan, karena setiap pulau (Pulau
Ketam, Pulau Mentete, Pulau Baru) di latarbelakangi oleh hutan pinus seperti
ditanam rapi, padahal hutan ini tumbuh sendiri. Kawan Pantai Pasir Panjang ini
berhadapan lansung dengan Kota Dumai, dan bisa dijangkau dengan menggunakan
alat transportasi laut seperti motor boat.
Disamping itu Pulau Rupat juga didiami oleh suku terasing
yang disebut Suku Akit yang mendapat perlindungan dari Pemerintah Daerah agar
cara hidup dan tradisi mereka yang unik tetap dipertahankan. Karena belum
banyak tersentuh oleh kemajuan. Kehidupan Suku Akit dalam habitatnya yang asli
dengan gaya hidup yang masih tradisional merupakan sesuatu yang unik dan
menjadi daya tarik wisata tersendiri di pulau ini.
GUA TUJUH
SERANGKAI
Gua Tujuh Serangkai
terdapat di Desa Kabun Kecamatan Tandun memiliki keunikan tersendiri, mengingat
dalam kawasan yang memilik luas lebih kurang 10 Ha tidak hanya memiliki
rangkaian gua yang saling berhubungan satu dengan lainnya yang terdiri dari 7
gua, disamping itu pada kawasan perkebunan serta kawasan Hutan Lindung Bukit
Suligi. Menuju lokasi yang berjarak 100 Km dari Ibu Kota Provinsi Riau
Pekanbaru, kita dapat menikmati keindahan alam yang berlatas perbukitan dan
kerindangan pohon yang hijau dan sejuk.
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau
No comments:
Post a Comment